Menarik Investor Untuk Menurunkan Kemiskinan Di Negeri Ini


Memamg kemiskinan merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh berbagai negara di dunia baik itu negara maju maupun negara berkembang.Masalah kemiskinan ini akan berdampak pada kasus kejahatan seperti pencurian, pembunuhan, maupun yang lainnya. Oleh karena itu pemerintah maupun masyarakat dituntut untuk dapat mencari jalan keluar dari permasalahan ini. Salah satu cara untuk dapat melepaskan dari kemiskinan yaitu dengan cara menarik investor agar mau investasi di negara ini. Dengan investasi ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan, mempelancar pembangunan nasional, dan masih banyak lagi.

Apa yang terlintas di dalam pikiran anda ketika mendengar kata investasi ?.  Apakah uang, emas, ataukah masa depan ?. Memang jika kita membahas mengenai investasi tentunya tidak akan terlepas dari yang berkaitan tentang uang. Menurut Henry Simamora Investasi ialah suatu aktivas yang digunakan oleh perusahaan untuk menambahkan atau pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (misal pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain -lain ), untuk apresiasi nilai investasi, atau juga untuk manfaat lain bagi suatu perusahaan yang berinvestasi,yang seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagan (Sumber).

Ada banyak sekali jenis dari investasi ini dari mulai saham, emas, deposito, reksadana, obligasi, dan masih banyak lagi. Namun yang paling penting dengan investasi yang ditanam ini diharapkan dapat menurunkan kemiskinan di negara yang diinvetasikan. Belum lagi dengan investasi ini tentunya akan mendatangkan keuntungan untuk setiap priodenya.  Tentunya dengan keuntungan ini banyak sekali kasus kejahatan mengenai investasi ini salah satunya yaitu investasi bodong yang banyak dibicarakan di media online maupun media cetak.


Hasil Data Statistik diatas menujukan bahwa investasi asing (FDI) data triwulan I 2017 masih terlihat seret. Bahkan menurut Data Badan Koordinasi Penanaman Modal menunjukan bahwa penanaman modal asing (PMA) dari mulai bulan Januari sampai Maret 2017 hanya dapat tumbuh yang dari Rp 96,1 triliun menjadi Rp 97 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dalam tiga bulan pertama di tahun 2017 hanya dapat naik dari Rp 50,4 triliun menjadi Rp 68,8 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya (sumber).


Belum lagi investasi asing untuk Indonesia khususnya ke Jawa Barat pada triwulan I 2017 mencapai US$ 1,52 miliar atau setara Rp 20,20 triliun. Investasi asing untuk Jawa Barat ini merupakan investasi asing yang paling besar dibandingkan dengan provinsi lainnya yang ada di Indonesia. Untuk urutan kedua sendiri dipegang oleh wilayah DKI Jakarta dengan investasi asing sebesar US$ 934,74 juta atau setara dengan Rp 12,43 triliun. Tentunya investasi asing tidak hanya tertuju wilayah Jawa saja buktinya untuk urutan ketika ditempati oleh wilayah Papua dengan nilai investasi sebesar US$ 589, 76 juta atau setara dengan Rp 7,8 triliun (sumber).

Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dan juga memiliki cita cita untuk dapat membebaskan kemiskinan di negaranya. Tentunya untuk mewujudkan cita cita tersebut tidak mudah. Oleh karena itu untuk merealisasikan cita cita itu untuk negara ini, maka negara ini membuka diri untuk dapat berhubungan dengan negara lain di berbagai bidang khususnya bidang ekonomi mengenai investasi asing di dalam negeri. Tetapi banyak sekali faktor faktor yang menghambat investasi asing di negara Indonesia ini salah satunya yaitu :

a.       Sumber Daya Manusia
Tentunya jika pendidikan di suatu negara ini masih rendah akan menghasilkan sumber daya manusia yang rendah pula. Bukan hanya itu saja sifat dari sumber daya manusia itu sendiri seperti kedisiplinan yang rendah, etos kerja rendah, dan malas merupakan salah satu faktor penghambat investor asing untuk mau menanamkan modal di negeri ini. Oleh karena itu baik pihak pemerintah maupun yang lainnya di negara ini harus dapat saling berkontribusi untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas agar menarik investor asing untuk berinvestasi di negara ini.

b.      Kasus Korupsi Yang Merajalela
Dari Statistik Indonesia menjelaskan bahwa indeks persepsi korupsi (IPK) negara Indonesia ini di tahun 2016 berapa di peringkat 4 untuk kawasan ASEAN. Untuk negara dengan IPK tertinggi di kawasan Asia Tenggara di duduki oleh negara Singapura dengan skor 84 selain itu juga negara Singapura berada di posisi 7 tingkat dunia. Riset ini dilakukan oleh Transparancy International (TI). Negara Indonesia sendiri skor IPK sebesar 37 naik 1 poin dari tahun sebelumnya (sumber). 

Dengan kasus korupsi yang tinggi di suatu negara akan mengakibatkan hilangnya investor asing karena investor akan merasa tidak mau menanamkan modalnya di negara tersebut dikarenakan takut investasi yang ditananya hilang akibat dikorupsi oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.  Oleh karena itu jika ingin investor asing menanamkan modalnya di negara ini maka lembaga keadilan maupun yang laiinya harus menegakan hukuman yang berat kepada pelaku korupsi agar kasus korupsi hilang dari negara ini.
 
c.       Perijinian investasi yang sulit
Dengan perijinan yang sulit menjadikan para investor khususnya asing enggan menanamkan modalnya di negara ini. Namun jika ijinnya mudah maka para investor akan senang menanamkan modalnya di negara ini.



Memang investor sangat berpengaruh dalam memajukan suatu negara namun disini pemerintah maupun lembaga yang memberikan ijin harus dapat dengan bijak memilih investor. Jika salah memilih investor maka bukan memajukan suatu negara malah menjadikan negara tersebut hancur. Sebelum mendapatkan kehancuran tersebut maka disini pemerintah yang dibantu oleh beberapa lembaga harus dapat memilih investor yang baik dan juga dapat mengurangi tingkat kemiskinan disuatu negara yang ditanami investasi itu.   

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Menarik Investor Untuk Menurunkan Kemiskinan Di Negeri Ini"

Posting Komentar